Pasangan Kekasih Korban Sriwijaya Air SJ-182 Terlacak Gunakan KTP Orang Lain

INDOPOLITIKA.COM — Tidak hanya Shelfie Ndaro yang menggunakan identitas keponakannya, Sarah Beatrice Alomau, tetapi sang kekasih Felix Wenggo juga menggunakan identitas KTP keponakannya bernama Teofilus Lau Ura untuk bisa terbang dengan Sriwijaya Air SJ-182.

Adapun nama Sarah Beatrice Alomau dan Teofilus Lau Ura berdasarkan manifes Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh ada diurutan 17-18.

Read More

Hal itu dibenarkan oleh kerabat Felix, Benekditus Beke saat dikonfirmasi sejumlah media, Senin (11/1/2021).

“Jadi benar yang menjadi korban dalam pesawat Sriwijaya Air SJ12 itu adalah Felix Wenggo, bukan seperti yang dimanifes bernama Teofilus Lau Ura. Teo adalah keponakan Felix. Dimana saat itu, Teo mengaku KTP-nya dipinjam oleh Felix dan di fotocopy oleh Felix dan dijelaskan untuk melakukan swab dan membeli tiket pesawat Sriwijaya Air untuk pergi ke Pontianak bersama calon istrinya Shelfie Ndaro yang juga meminjam KTP temannya Sarah Beatrice Ndaro,” ungkap Beke.

Namun Beke menegaskan baik Felix maupun Shelfie menggunakan identitas palsu tidak bertujuan untuk kegiatan negatif.

“Jadi mereka berdua gak ada maksud itu (melakukan kegiatan yang negatif). Mereka berdua mau ke Pontianak untuk mencari pekerjaan karena sama-sama menganggur akibat pandemi ini. Mereka rencananya mau ke Pontianak untuk mecari pekerjaan. Mungkin mereka nekad (memalsukan identitas) pergi Pontianak karena butuh uang untuk menikah,” lanjutnya.

Mewakili keluarga korban, Beke mengungkapkan bahwa keluarga Felix sendiri kini telah pasrah. Mereka berharap jasad Felix bisa ditemukan dan bisa dimakamkan di kampung halamannya di Ende, Nusa Tenggara Timur.

“Dalam kondisi apapun, kami sudah menerima sebagai sebuah musibah. Olus ini kan tulang punggung satu-satunya dalam keluarga. Mereka di dalam keluarga juga bukan orang berpunya. Sekarang kehilangan segalanya. Cuma tinggal mamanya dengan adiknya. Mereka berdua di rumah. Bapanya sudah lama pergi ke Malaysia dan sampai sekarang belum pulang. Soal perbedaan KTP dan identitas hanya bersifat administratif tetapi benar jasad itu adalah keluarga kami,” ujar Beke.

Beke berharap supaya hak-hak kedua korban diberikan baik dari Kementerian Perhubungan maupun dari Jasa Raharja.

“Kami minta media massa juga mengekspos hal-hal yang positif agar dia bisa mendapatkan hak-hak-nya dengan baik secepat mungkin. Hari ini Teofilus Lau Ura sudah berada di Kota Ende dan rencananya akan berangkat ke Jakarta karena dari pihak Forensik Mabes Polri akan mengambil sampel DNA mamanya untuk pencocokan dengan jasad korban yang ditemukan,” tandasnya.

Pihak Sriwijaya Air sendiri hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi terkait pemalsuan identitas kedua penumpang untuk bisa terbang bersama Sriwijaya Air yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu itu. (bs/ind)

Sumber: Indopolitika.com

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *